Total Tayangan Halaman

Rabu, 04 Mei 2011

Kesetimbangan Kimia

NAMA KELOMPOK :
1. ABDUL JAELANI
2. AHMAD SOPIAN
3. ANDRI RAMDHANI
4. ARIEF BUDIANTORO
5. FAZRUR ROSYID
6. ILHAM PRAMADYA PUTRA













KESETIMBANGAN KIMIA

Reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik. Apabila dalam suatu reaksi kimia, kecepatan reaksi ke kanan sama dengan kecepatan reaksi ke kiri maka, reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang. Secara umum reaksi kesetimbangan dapat dinyatakan sebagai:
A + B ® C + D

ADA DUA MACAM SISTEM KESETIMBANGAN, YAITU :
1. Kesetimbangan dalam sistem homogen yaitu kesetimbangan yang fase zat-zat yang bereaksi sama
Contoh : 2SO2(g) + O2(g)
2 SO3(g)

a. Kesetimbangan dalam sistem gas-gas
Contoh: 2SO2(g) + O2(g) « 2SO3(g)
b. Kesetimbangan dalam sistem larutan-larutan
Contoh: NH4OH(aq) « NH4+(aq) + OH- (aq)

2. Kesetimbangan dalam sistem heterogen yaitu kesetimbangan yang fase zat-zat yang bereaksi berbeda
Contoh : CaO(s) + CO2(g)
CaCO3(s)

a. Kesetimbangan dalam sistem padat gas
Contoh: CaCO3(s) « CaO(s) + CO2(g)
b. Kesetimbangan sistem padat larutan
Contoh: BaSO4(s) « Ba2+(aq) + SO42- (aq)
c. Kesetimbangan dalam sistem larutan padat gas
Contoh: Ca(HCO3)2(aq) « CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)


Hukum Guldberg dan Wange: Dalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetap, maka hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang sisa dimana masing-masing konsentrasi itu dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalah tetap.
Pernyataan tersebut juga dikenal sebagai hukum kesetimbangan.
Untuk reaksi kesetimbangan: a A + b B « c C + d D maka:
Kc = (C)c x (D)d / (A)a x (B)b

Kc adalah konstanta kesetimbangan yang harganya tetap selama suhu tetap.
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
- Jika zat-zat terdapat dalam kesetimbangan berbentuk padat dan gas yang dimasukkan dalam, persamaan kesetimbangan hanya zat-zat yang berbentuk gas saja sebab konsentrasi zat padat adalah tetap den nilainya telah terhitung dalam harga Kc itu.
Contoh: C(s) + CO2(g) « 2CO(g)
Kc = (CO)2 / (CO2)
- Jika kesetimbangan antara zat padat dan larutan yang dimasukkan dalam perhitungan Kc hanya konsentrasi zat-zat yang larut saja.
Contoh: Zn(s) + Cu2+(aq) « Zn2+(aq) + Cu(s)
Kc = (Zn2+) / (CO2+)
- Untuk kesetimbangan antara zat-zat dalam larutan jika pelarutnya tergolong salah satu reaktan atau hasil reaksinya maka konsentrasi dari pelarut itu tidak dimasukkan dalam perhitungan Kc.
Contoh: CH3COO-(aq) + H2O(l) « CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Kc = (CH3COOH) x (OH-) / (CH3COO-)

Contoh soal:
1. Satu mol AB direaksikan dengan satu mol CD menurut persamaan reaksi:
AB(g) + CD(g) « AD(g) + BC(g)
Setelah kesetimbangan tercapai ternyata 3/4 mol senyawa CD berubah menjadi AD dan BC. Kalau volume ruangan 1 liter, tentukan tetapan kesetimbangan untuk reaksi ini !
Jawab:
Perhatikan reaksi kesetimbangan di atas jika ternyata CD berubah (bereaksi) sebanyak 3/4 mol maka AB yang bereaksi juga 3/4 mol (karena koefsiennya sama).
Dalam keadaan kesetimbangan:
(AD) = (BC) = 3/4 mol/l
(AB) sisa = (CD) sisa = 1 - 3/4 = 1/4 n mol/l
Kc = [(AD) x (BC)]/[(AB) x (CD)] = [(3/4) x (3/4)]/[(1/4) x (1/4)] = 9
2. Jika tetapan kesetimbangan untuk reaksi:
A(g) + 2B(g) « 4C(g)
sama dengan 0.25, maka berapakah besarnya tetapan kesetimbangan bagi reaksi:
2C(g) « 1/2A(g) + B(g)
Jawab:
- Untuk reaksi pertama: K1 = (C)4/[(A) x (B)2] = 0.25
- Untuk reaksi kedua : K2 = [(A)1/2 x (B)]/(C)2
- Hubungan antara K1 dan K2 dapat dinyatakan sebagai:
K1 = 1 / (K2)2 ® K2 = 2
Azas Le Chatelier menyatakan: Bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu menjadi sekecil-kecilnya.
Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan pergeseran kesetimbangan.
Bagi reaksi:
A + B « C + D

KEMUNGKINAN TERJADINYA PERGESERAN
1. Dari kiri ke kanan, berarti A bereaksi dengan B memhentuk C dan D, sehingga jumlah mol A dan Bherkurang, sedangkan C dan D bertambah.
2. Dari kanan ke kiri, berarti C dan D bereaksi membentuk A dan B. sehingga jumlah mol C dan Dherkurang, sedangkan A dan B bertambah.


Ciri-Ciri Kesetimbangan kimia
•Hanya terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap
•Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang berlawanan
•Laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik (ke kiri)
•Semua komponen yang terlibat dalam reaksi tetap ada
•Tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat diukur maupun diamati.

Jika dua buah zat direaksikan maka kemungkinan yang terjadi adalah :
•Tidak terjadi reaksi kimia
•Terjadi reaksi kimia
Bila terjadi reaksi kimia, kemungkinan yang terjadi adalah :
•Reaksi berkesudahan ; maksudnya, setelah terbentuk produk maka reaksi berhenti
•Reaksi tak berkesudahan atau reaksi dapat balik ; maksudnya, setelah zat pereaksi berubah menjadi produk, maka produk terurai kembali zat pereaksi.
Reaksi berkesudahan disebut juga reaksi yang tidak dapat balik atauirreversible
Reaksi tak berkesudahan disebut juga reaksi dapat balik ataureversible.
Pada reaksi dapat balik, reaksi kimia berlangsung dalam dua arah yaitu ke arah produk dan reaktan. Perhatikan reaksi berikut :
HCl(aq) + NaOH(aq)→
NaCl(aq) + H2O(l)
(contoh Reaksi tidak dapat balik)
2H2(g) + O2(g)
2H2O(g)
(contoh reaksi bolak balik )





Kesetimbangan Dinamis
Reaksi yang berlangsung bolak balik, ada saat dimana laju terbentuknya produk sama dengan laju terurainya kembali produk menjadi reaktan. Pada keadaan ini, biasanya tidak terlihat lagi ada perubahan. Keadaan reaksi dengan laju reaksi maju (kekanan) sama dengan laju reaksi baliknya (ke kiri) dinamakan keadaan setimbang.Reaksi yang berada dalam keadaan setimbang disebut Sistem Kesetimbangan.Perhatikan reaksi berikut.
CuSO4. 5H2O
CuSO4 + 5H2O
Laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri
Reaktan
produk

Kesetimbangan Kimia Bersifat Dinamis
Reaksi yang berlangsung setimbang bersifat dinamis, artinya reaksinya berlangsung terus
menerus dalam dua arah yang berlawanan dan dengan laju reaksi yang sama.
Contoh kesetimbangan dinamis dalam kehidupan sehari-hari dapat digambarkan padaroses penguapan air. Bila air dipanaskan dalam wadah tertutup rapat, airnya lama kelamaan akan habis berubah menjadi uap air. Tetapi belum sempat habis, uap air yang naik ke atas mengalami kejenuhan sehingga akan jatuh kembali menjadi embun. Apabila dibiarkan terus-menerus, kecepatan menguapnya air akan sama dengan kecepatan mengembunnya uap air menjadi air. Pada saat itu, tercapai keadaan setimbang dimana tidak nampak lagi adanya perubahan ketinggian air dalam wadah tertutup tersebut.



FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGGESER LETAK KESETIMBANGAN ADALAH :

1. Perubahan Konsentrasi Salah Satu Zat

Pengaruh Konsentrasi dalam Pergeseran Kimia
Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut.
Contoh : 2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g)
• Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan gas SO2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
• Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas O2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.

2. Perubahan Volume atau Tekanan
Pengaruh Volume / Tekanan dalam Pegeseran kesetimbangan
Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan mengadakan berupa pergeseran kesetimbangan.
• Jika tekanan diperbesar = volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien Reaksi Kecil.
• Jika tekanan diperkecil = volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien reaksi besar.
• Pada sistem kesetimbangan dimana jumlah koefisien reaksi sebelah kiri = jumlah koefisien sebelah kanan, maka perubahan tekanan/volume tidak menggeser letak kesetimbangan.
Contoh : N2(g)+3H2(g) ↔ 2NH3(g)
Koefisien reaksi di kanan = 2
Koefisien reaksi di kiri = 4
• Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar (=volume diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
• Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperkecil (=volume diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.

3. Perubahan Suhu
Pengaruh suhu dalam pergeseran kimia
Menurut Van’t Hoff:
• Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm).
• Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).
Contoh: 2NO(g) + O2(g) ↔ 2NO2(g) ; ¨H = -216 kJ
• Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
• Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.

4. Pengaruh Katalisator Terhadap Kesetimbangan
Pengaruh katalisator
Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap), hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.

1 komentar:

Dika Widiansyah mengatakan...

nama nya ga lu apus apa?

Posting Komentar